SELAMAT DATANG, ... SEMOGA INFORMASI YANG ADA DI BLOG INI BERMANFAAT BAGI ANDA

Selasa, 14 Oktober 2014

KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA DI SD



Oleh Jata Krisnario Ravikhanna
Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan
STIPK International Jakarta
Kata Pengantar
Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia dan hidayah-Nya sehingga makalah yang kami buat ini dapat di selesaikan dengan baik. Yakni mengenai materi yang telah kami dapatkan dalam tugas kelompok kami adalah “Keterampilan Berbahasa Indonesia di SD”.
Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada Ibu dosen “Keterampilan Berbahasa Indonesia di SD” Sri Normuliati, M.Pd yang telah banyak memberikan berbagai macam bimbingan Sehingga kami telah menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman sekalian yang sudah memberikan masukan dan semangat sehingga makalah ini telah selesai.
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah untuk membantu kita dalam mempelajari pokok pembahasan secara efisien dan efektif. Dengan demikian, Diharapkan agar kita memahami semua materi dengan baik dalam waktu relatif singkat. Meskipun masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini, namun kami berharap, makalah ini dapat mempermudah proses pembelajaran kita dan mengingatkan kita kembali kepada pengetahuan yang telah didapat selama proses pembelajaran.



                                          Jakarta, 20 September 2012



i
DAFTAR ISI

Kata Pengatar ................................................................................................................................................................   i
Daftar Isi ...........................................................................................................................................................................   ii
Bab I Pendahuluan
a.       Latar Belakang ......................................................................................................................................   1
b.      Batasan Masalah ..................................................................................................................................   1
c.       Tujuan Masalah ....................................................................................................................................   1
Bab II Isi
a.     Pengertian Menyimak .......................................................................................................................   2
b.     Proses Menyimak .................................................................................................................................   3
c.       Suasana Menyimak .............................................................................................................................   4
d.      Faktor yang Mempengaruhi Menyimak ................................................................................   5
Bab III Penutup
d.       Kesimpulan .............................................................................................................................................   8
e.        Daftar Pustaka ......................................................................................................................................   9











ii
BAB I
 PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Pada dasarnya pemahaman anda akan membahas Pengertian Menyimak, Proses Menyimak, Suasana Menyimak, Faktor yang Mempengaruhi Menyimak.

B.   BATASAN MASALAH
Dalam penulisan makalah ini, masalah dibatasi pada ruang lingkup pembahasan tentang Pengertian Menyimak, Proses Menyimak, Suasana Menyimak, Faktor yang Mempengaruhi Menyimak.

C.    TUJUAN MASALAH
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memenuhi tugas kelompok
2.      Menambah wawasan, baik bagi penulis maupun bagi pembaca maupun pendengar.





1
BAB II
A.   PENGERTIAN MENYIMAK
Dalam arti umum menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Di dalam proses menyimak itu sendiri terdapat tahap-tahap yang dilakukan, yaitu tahap mendengar, tahap memahami, tahap menginterpretasi, tahap mengevaluasi, dan tahap menanggapi.
Peristiwa menyimak diawali dengan mendengarkan bunyi bahsa secara langsung atau melalui rekaman radio, telepon, atau televisi. Bunyi bahasa yang diterima kemudian ditafsirkan maknanya, dinilai kebenarannya agar dapat diputuskan diterima tidaknya.














2
B.   PROSES MENYIMAK
            Tahap mendengar, dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraanya, sehingga dalam tahap ini, si pendengar masih berda dalam tahap hearing.
            Tahap memahami. Tahap ini merupakan tahap lanjutan. Setelah kita mnedengar, ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara. Tahap ini disebut juga tahap understanding.
            Tahap menginterpretasi. Penyimak yang baik, cermat, dan juga teliti, belum puas jika hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara. Dia ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran tersebut. Dengan demikian, sang penyimak telah tiba pada tahap interpretting.
           Tahap mengevaluasi. Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasi isi pembicaraan, sang penyimak pun mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara, di mana keunggulan dan kelemahan, di mana kebaikan serta kekurangan sang pembicara dievaluasi. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahapm evaluating.
            Tahap menanggapi. Tahap menanggapi merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraanya. Pada tahap ini sang penyimak sampai pada tahap menanggapi atau responding, Logan et al (dalam Tarigan 1986: 58-59).
           Sejalan dengan pendapat di atas, menuturkan ada empat tahap dalam proses menyimak. Keempat tahap tersebut adalah: (1) tahap mendengarkan, (2) tahap memahami, (3) tahap interpretasi, dan (4) tahap evaluasi.
            Penyimak yang baik akan melakukan proses penyimakan secara sistematis. Proses yang sistematis ini akan menghasilkan hasil simakan yang baik dan berkualitas.



3
C.  SUASANA MENYIMAK
Suasana Difensif (bertahan) memiliki 6 hal yaitu :  
Evaluasi(penilaian),
mengawasi,
strategis,
netral (tidak memihak),
pasti dan tentu,
superior.
Suasana Suportif (mendukung) memiliki 6 hal yaitu :
Deskrepsi (menggambarkan),
Orientasi Masalah,
Spontanitas,
Empati (perasaan),
Ekualitas,
Profesionaliszm.










4
D.    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENYIMAK
Faktor Fisik
Fisik tubuh (jasmani) = kondisi normal atau lelah, faktor ini mempengaruhi menyimak dimana saat kondisi fisik merasa leleah atau tidak bersemangat maka keinginan untuk menyimak menjadi berkurang akibatnya proses menyimak tidak berjalan dengan baik, begitu pula sebaliknya, dimana saat kondisi fisik sedang vit maka proses menyimak berjalan dengan baik dan dengan penuh seangat.
Lingkungan = panas, dingin, lembab, bising dll, kondisi suasana lingkungan mempengaruhi proses menyimak karena menyimak akan berjalan dengan baik dengan kondisi lingkungan yang tenang,baik, dan nyaman. Saat kondisi lingkungan yang panas maka penyimak akan terganggu, begitu pula jika kondisi lingkungan yang nyaman dan tenang maka penyimak merasa nyaman dan tidak terganggu
Faktor Psikologis
Psikologos positif
Latar belakang hidup yang menyenangkan, yaitu proses menyimak akanberjalan dengan baik jika suasana hati dan pikiran penyimak dalam keadaan tenang dan menyenangkan. Juga Penentuan minat dan pilihan. Yaitu proses menyiak akan berjalan dengan baik jika bahan yang akan disimak oleh penyimak sesuai dengan minat dan pilihannya, jika bahan yang disimak sesuai dengan pilihan maka penyimak akan dengan penuh kesungguhan dalam menyimak, namun sebaliknya jika bahan simakan tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan minat dan pilihan penyimak maka penyimak akan setengah-setengah dan tidak serius dalam menyimak.





5
Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan yang baik pada penyimak untuk cepat dalam menanggapi, memahami, dan merespon simakan. Faktor ini akan mempengaruhi apakah penyimak tangkas atau tidaknya dalam menyiak.

Psikologis negatif
Prasangka buruk, yaitu prasangka atau pemikiran yang tidak baik terhadap bahan yang disimak atau terhadap pembicara. Jika penyimak sudah berperasangka buruk terhadap pembicara maka minat penyimak untuk menyimak akan berkurang, sehingga proses menyimak akan menjadi tidak sepenuhnya dijalani (setengah-setengah) dan informasi yang didapat juga tidak sesuai dengan apa yang disampaikan
Keegosentrisan (mementingkan diri sindiri), yaitu sikap penyimak yang hanya mementingkan diri sendiri sehingga pembicara dan apa yang disampaika oleh pembicara tidak di tanggapi dengan serius.
Kepicikan atau pandangan tidak luas. Yaitu keterbatasan pandangan atau wawasan penyimak terhadap bahan simakan yang menimbulkan salah makna atau salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara.
Bosan dan jenuh, yaitu kondisi penyimak yang sudah bosan atau jenuh terhadap bahan simakan yang mungkin terlalu panjang atau terlalu monoton sehingga penyimak menjadi bosan, kemudian enggan untuk melanjutkan simakan.
Sikap tidak sopan, yaitu sikap dan kesopanan sangat mempengaruhi proses menyimak , jika kita menyimak dengan sikap yang sopan maka kita akan nyaman dalam menyimak, begitu pula jika pembicara menyampaikan pembicaraan dengan sikap yang sopan kita akan menganggap baik kepada pembicara dan kita akan lebih mudah melakukan simakan.
Faktor Pengalaman
Pertumbuhan dan perkembangan sikap mempengaruhi minat menyimak, yaitu jika kita mempunyai minat terhadap sesuatu dan saat menyimak membahas tentang minat yang kita gemari maka kita akan merasa senang untuk menyimaknya.misal hobby atau minat terhadap sesuatu.

6

Faktor Sikap
Menerima simakan,dgn alasan menarik & menyenangkan. Yaitu kita harus memiliki sikap menerima terhadap apa yang kita simak, kita harus senang terhadap apa yang kita simak, sebab jika kita menyukai apa yang disimak maka kita juga akan dengan penuh kesungguhan menyimak pembicaraan tersebut.
Menolak simakan, dengan alasan bosan dan merugikan. Sikap ini kembalikan dar sikap di atas, sikap ini adalah dimana penyimak merasa bosan dengan simakan, bahkan erasa dirugikan karena sudah menyimak, misal dirugikan waktu yang terbuang untuk menyimak hal yang dianggap tidak penting.
Faktor Motivasi
Kebuutuhan akan pemicu dorongan dan dukungan untuk melakukan sesuatu, mampu mempengaruhi orang untuk di simak,  yaitu jika kita menyimak sesuatu yang dapat memotifasi kita dalam aspek kehidupan maka kita akan semangat untuk menyimak agar dapat mendapatkan motifasi dan menerapkannya dalam kehidupan. Contoh : acara tv Mario Teguh.
Faktor Lingkungan
Lingkungan fisik : yaitu sarana dan kondisi menyimak, sarana yang digunakan dalam menyimak adalah secara langsung atau tidak langsung,secara langsung misalkan berbicara dengan teman atau mendengarkan pidato, secara tidak langsung misalkan menonton tv, mendengarkan radio.
Lingkungan sosial : pertemanan, yaitu dimana saat kita berbicara atau berdialog dengan teman kita.
Faktor Jenis Kelamin.
Perbedaan umum laki-laki dan perempuan. Secara umum laki-laki  dan perempuan memiliki sifat dan sikap yang berbeda, dan hal ini merupakan salah satu faktor dalam menyimak. Namun sikap khas perempuan juga bisa dimiliki oleh laki-laki, begitu pula sebaliknya, jadi sikap umum laki-laki dan perempuan tidak relatif.

7
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Dalam arti umum menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Di dalam proses menyimak itu sendiri terdapat tahap-tahap yang dilakukan, yaitu tahap mendengar, tahap memahami, tahap menginterpretasi, tahap mengevaluasi, dan tahap menanggapi.
















8
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2004. Pengembangan Kemampuan Menyimak. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Mulyati, Yeti dkk, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tinggi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
Tarigan Djago dkk, Pendidikan Keterampilan Berbahasa,Jakarta: Universitas Terbuka, 2006.
http://odazzander.blogspot.com/2011/10/proses-menyimak.html
http://remajasampit.blogspot.com/2012/04/faktor-yang-mempengaruhi-menyimak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar